Sabtu, 29 Oktober 2011

Uji Evektivitas Ball Possession

 Chelsea vs Arsenal: Uji Efektivitas Ball Possesion





Peta kekuatan kompetisi Premier League Inggris musim 2011-2012 tidak lagi terpusat di tim-tim ibukota London. Dominasi kekuatan liga paling glamor se-jagat itu bergeser ke Kota Manchester dengan impresivitas duo Manchester, Manchester United dan Manchester City.
Namun tidak berarti derbi dua tim yang bermarkas di London bakal berlangsung sepi. Setidaknya itu bisa dilihat saat Chelsea menjamu Arsenal di Stadion Stamford Bridge, Sabtu (29/10/2011) sore ini.
Chelsea masih terhitung sebagai tim yang bisa mengganggu eksistensi dominasi United dan City. Mereka masih berdiri sejajar bersama tim-tim papan atas dengan menempati posisi ketiga klasemen.
Sementara Arsenal memang sedang mengalami krisis penampilan sejak awal musim ini. Namun pelan tapi pasti mereka mulai meretas kembali jalan untuk melaju ke papan atas. Ini bisa dilihat dari tiga laga terakhir The Gunners di Premier League dengan raihan tiga kemenangan beruntun.
The Gunners saat ini merangsek ke papan tengah posisi tujuh klasemen dari sebelumnya berada di papan bawah. Dua latar belakang yang hampir sama ini diprediksi akan memicu sengitnya laga Chelesea kontra Arsenal.
Yang menarik dari sisi teknis, kedua tim memiliki persamaan formasi permainan. Sejak ditangani Manajer anyar Andre Villas-Boas, The Blues bermain dengan skema 4-3-3 yang selama ini menjadi pakem formasi Arsenal.
Di bawah kendali manajer muda yang disebut-sebut pelanjut Jose Mourinho tersebut, Chelsea berusaha kembali menemukan DNA mereka sebagai tim dengan filosofi kuat menyerang tanpa memberi kompromi kepada tim lawan.
Namun Villas-Boas mengidentifikasi tim yang sedang dibangunnya sangat berbeda dengan apa yang pernah dibangun Mourinho. Ia memang tidak merombak total peninggalan dasar yang dibangun Mourinho tapi memodifikasi ulang sesuai dengan keingingan yang dikehendaki.
Manajer yang didatangkan dari Portugal ini menambahkan style bermain menyerang Chelsea dengan gaya ball possesion yang saat ini menjadi trend sepakbola modern. Ini bisa dilihat dengan masterplan Villas-Boas yang menempatkan Juan Mata sebagai sentral permainan timnya.
Gelandang asal Spanyol itu diposisikan sebagai gelandang serang untuk men-support lini depan. Peran Frank Lampard, Raul Meireles, dan John Obi Mikel menjadi lebih vital karena fungsi mereka sebagai penyeimbang serangan dan pertahanan.
Untuk laga melawan Arsenal, Villas-Boas tidak bisa memainkan Didier Drogba. Penyerang asal Pantai Gading ini absen akibat sanksi kartu merah.
Namun Fernando Torres sudah bisa kembali tampil setelah terbebas dari sanksi kartu merah di laga domestik. Penyerang termahal yang direkrut Chelsea dari Liverpool itu diharapkan bisa menambah pundi-pundi golnya dengan membobol gawang Arsenal.
Torres akan didukung Daniel Sturridge, yang tampil cukup fenomenal di awal musim ini. Penyerang muda The Blues sudah menemukan tempat nyaman di bawah sistem permainan Villas-Boas. Ini bisa dilihat dari catatan gol yang dicetak penyerang Timnas U-23 Inggris tersebut.
Jika dipercaya tampil sebagai starter di laga bigmatch melawan Arsenal, Sturridge memiliki motivasi untuk tampil impresif. Ia akan unjuk kebolehan untuk menarik minat Pelatih Timnas Inggris agar memilihnya sebagai penyerang Inggris di ajang Euro 2012 dengan absennya Wayne Rooney karena sanksi kartu merah.  
"Semua orang pasti memiliki rencana masa depan yang ia harapkan. Begitupula dengan saya karena ini akan jadi harapan. Saya selalu berusaha meningkatkan apa yang saya mampu," kata Sturridge dilansir Guardian.co.uk, Jumat (28/10/2011).
Di bawah mistar gawang, The Blues akan kehilangan Ross Turnbull yang terkena kartu merah melawan Everton di Piala Carling, Rabu lalu. Namun kiper utama Petr Cech siap tampil. Bek kanan Jose Bosingwa juga sudah bebas dari hukuman sekali bertanding.
Meski berstatus tamu, Arsenal akan tetap memainkan formasi 4-3-3 untuk meladeni Chelsea. Manajer Arsene Wenger tetap menekankan pada ballpossesion dan akurasi umpan satu dua sentuhan.
Mikel Arteta dan Aaron Ramsey sudah mulai bisa menutupi kepergian Cesc Fabregas dan Samir Nasri. Ditambah dengan penampilan Theo Walcott dan Gervinho yang terus membaik, membuat goal getter Robin van Persie kembali menjadi produktif.
Namun sayangnya impresivitas lini depan ini kerap tidak diimbangi dengan ketahanan barisan pertahanan The Gunners. Faktor inilah yang membuat Arsenal menelan dua kekalahan memalukan dari Liverpool dan Manchester United.
Namun untuk laga melawan Chelsea, Arsenal setidaknya bisa mengurangi sedikit risiko bobroknya lini pertahanan dengan membaiknya kondisi defender Thomas Vermaelen yang telah lama absen akibat cedera.
Pemain asal Belgia itu telah kembali dalam skuad dan sempat dicoba di pertandingan Carling Cup saat Arsenal melawan Bolton Wanderes, Rabu lalu. Usai laga tersebut, ia sempat mengalami cedera lagi. Namun Vermaelen menegaskan kondisinya tak ada masalah dan siap diturunkan di partai panas ini.
"Saya merasa sangat baik, saya berlatih kemarin dan merasakan kecepatan saya hampir kembali lagi. Laga melawan Chelsea akan jadi pertandingan penting kami akan berjuang keras meraih kemenangan," kata Vermaelen dilansir arsenalfc.com.
Vermaelen yang aslinya seorang bek tengah kemungkinan akan dimainkan sebagai bek kanan. Ini menyusul krisis di bek kanan akibat cederanya Carl Jenkinson dan Bacari Sagna.
Sementara bek kiri asal Brasil turun sebagai starter menggantikan Kieran Gibbs yang juga cedera. Per Mertesacker dan Laurent Koscielny akan menjadi benteng pertahanan.
Dalam 10 pertemuan terakhir, kedua tim selalu saling mengalahkan. Chelsea lebih dominan dengan enam kemenangan berbanding empat untuk Arsenal. Dua kemenangan The Blues terjadi di Stamford Bridge dalam dua kunjungan terakhir Arsenal dengan skor identik, 2-0.
Hasil serupa berpeluang terulang dengan membaiknya performa Chelsea dan juga Torres, yang didukung Sturridge, Mata, dan Lampard.

Sumber: Tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar